Aneka Ragam Kuliner Indonesia Harus Dilestarikan Ditingkat Internasional

Ilustrasi Aneka ragam kuliner IndonesiaKOTA TANGERANG, REDAKSI24.COM– Bangsa Indonesia terkenal dengan beragam kulinernya, baik dari sabang sampai merauke, Aceh hingga Papua. Dan setiap sajian makanan tersebut mempunyai ciri khas tersendiri.

Melihat kekayaan kuliner nusantara yang begitu beragam, para chef tertarik mengangkat warisan kuliner itu di salah satu acara di Kawasan Jakarta, pada Minggu, (06/09/2019).

Menurut Chef Norman Ismail melalui rilisnya, kuliner di Indonesia di seriap provinsi memiliki rasa yang berbeda, sehingga dibilang makanan Indonesia sangat unik. Namun begitu ia mengaku bahwa kuliner Indonesia banyak mendapat pengaruh dari luar, seperti Timur Tengah, China​ dan Belanda.

“Cotohnya nasi kebuli lebih ke Timur Tengah. Makanan tersebut banyak menggunakan rempah-rempah, salah satunya yang khas adalah kapulaga.,” Kata dia. Adapula perkedel atau frikadel yang bahan bakunya dari dari Kentang. Makanan itu katanya, berasal dari Belanda. Begitupula dengan Semur daging atau bistik. Hanya saja, tambahnya, yang membedakan rasa dari makanan itu adalah rempah-rempahnya, dan di Indonesia rempah-rempah tersebut lebih kuat.

Chef Norman juga menyampaikan pendapatnya tentang hidangan nasi campur. Baginya, Indonesia punya ciri khas mengonsumsi nasi. Jadi nasi campur tidak bisa dikatakan secara spesifik berasal dari Bali.

“Di Indonesia yang khas nasi campur, tidak hanya orang Bali atau Yogya, tapi orang Indonesia semuanya pengkomsumsi nasi dan lauk pauk. Semua adalah nasi campur, Tidak harus ada ketentuan, akan tetapi nasi campur bisa dibuat sesuai selera tergantung keinginan,” jelas chef yang sempat membawa acara TV ‘Gila Makan’ ini.

Sementara itu Chef Yuda Bustara mengatakan semakin kaya budaya suatu tempat semakin beragam jenis makanannya. Baginya, ini hal yang paling menarik dari Indonesia, karena tiap daerah punya makanan tradisi masing-masing.

” Seperti soto, setiap daerah memiliki jenis makanan ini. Yang membedakan adalah rasa. Karena soto di setiap daerah biasanya menggunakan bumbu yang berbeda dan banyak tumbuh di tanah daerah tersebut,” kata dia. Misalnya di Minang yang banyak di tumbuhi kelapa, makanan di daerah itu, kata dia, selalu dilengkapi dengan santan.

BACA JUGA:

.Pasar Jajanan Kaulinan Menes, Bangun Ekonomi Baru Warga Pandeglang

.Menikmati Sensasi Empuknya Nasi Jagal Tigaraksa

.Subandi Pemilik Warung Jadhug Yogya, Wujudkan Mimpi Dari Obrolan Bersama Sahabat

.Yuk, Nikmati Kuliner Kaya Rempah dari Bumi Andalas di Festival Kuliner Serpong

Senada pula dengan Chef Budi Lee yang sempat menjabat President of Young Chef Club Indonesia. Ia menyebutkan kuliner Indonesia adalah warisan kuliner terkaya di dunia. Keragaman dari Sabang sampai Merauke sangat banyak dan akulturasi budaya yang majemuk. Ini, kata dia, bisa dilihat dari corak rasa makanan di setiap daerah yang dipengaruhi pemakaian bumbu.

Salah satu contohnya, kata Chef Budi, makanan Padang dengan rempah dan santan, makanan Jawa Tengah relatif manis dan banyak memakai kecap manis, makanan Sunda kebanyakan gorengan dan lalapan, makanan Manado cenderung pedas dan sedikit asam, dan makanan Madura identik asin karena daerah itu penghasil garam.

“Dari sini saja sudah terlihat masakan dari beberapa daerah tersebut. Artinya keragaman makanan di nusantara banyak dan berbeda rasa,” tukas pemilik Munchies Bistro ini.

Karena itu kata dia, kuliner nusantara perlu dilestarikan. Jangan sampai makanan asli Indonesia diklaim oleh negara lain atau tetangga. “Kalau bukan kita yang mempromosikan, siapa lagi. Caranya bisa bekerjasama dengan kedutaan untuk membuat Indonesian Fair yang tidak hanya membawa kebudayaan tapi juga ragam kuliner Indonesia di tingkat dunia,” kata dia. (Agus/Aan)