5 Gangguan Sistem Pencernaan Bayi Yang Perlu Diwaspadai Para Orang Tua

Umumnya pada usia anak-anak terutama bayi, berbagai macam organ terutama bagian pencernaan yang masih dalam masa perkembangan sehingga bisa dikatakan belum sempurna. Maka dari itu perlu adanya sebuah kehati-hatian dalam memberikan makanan yang dikonsumsi oleh bayi supaya sistem pencernaan bayi tidak terganggu. Mengingat organ pencernaan bayi masih tergolong rentan untuk menerima sesuatu yang berat.

Sebagai bentuk antisipasi para orang tua setidaknya mengetahui berbagai macam gangguan yang bisa terjadi pada sistem pencernaan si buah hati. Pasalnya anak yang masih bayi belum lancar bahkan belum bisa mengutarakan apa yang dirasakan. Mungkin ekspresi dari gangguan yang dialami hanya berbentuk sebuah tangisan, sehingga orang tua harus peka akan hal itu. Berikut jajaran gangguan yang menyerang sistem pencernaan pada bayi:

1. Muntah 

Memuntahkan isi yang ada di dalam perut merupakan salah satu gangguan kesehatan organ pencernaan pada bayi. Dalam hal ini istilah muntah diartikan berbeda dari gumoh yang umum dialami oleh bayi. Tanda muntah yang berarti gangguan, umumnya akan diikuti oleh kondisi demam maupun diare atau terkadang hanya muntah saja.

Saat kondisi semacam ini terjadi pada si buah hati, biasanya nafsu untuk mengkonsumsi susu maupun makanan akan berkurang dari sebelumnya sewaktu dalam kondisi sehat. Ibu perlu berhati-hati apabila telah mulai jarang melakukan pergantian pokok karena keadaannya yang kering. Pasalnya pada saat demikian bayi tengah dalam masa dehidrasi atau kekurangan cairan.

2. Kolik

Gangguan ini terjadi jika buah hati menangis dalam durasi yang cukup lama dan kencang bahkan hingga melebihi waktu 3 jam. Dugaan yang muncul akibat sikap bayi yang demikian lantaran sistem pencernaan bayi mengalami gangguan. Hingga berakibat pada kontraksi pada bagian usus serta bisa menimbulkan rasa sakit.

Para ibu jangan panik terlebih dahulu jika mendapati si buah hati tengah mengalami permasalahan ini. Pasalnya kolik cukup umum terjadi dan seiring berjalannya waktu bisa membaik jika bayi telah berumur 3 sampai 4 bulan. Kolik akan hilang saat bayi berusia lebih dari 5 bulan.

3. Perut Kembung 

Gangguan ini ternyata tidak hanya terjadi pada orang dewasa saja. Bayi pun tidak luput dari gangguan pencernaan berupa kembung. Perut yang bermasalah atau sering disebut dengan kembung merupakan keadaan dimana udara masuk serta terjebak di saluran pencernaan.

Bisa juga dikarenakan udara yang masuk di waktu bersamaan dengan konsumsi makanan. Tandanya bisa dilihat dari buah hati yang merasa rewel kemudian diiringi dengan rasa gelisah lalu bagian perut terlihat penuh, kemungkinan bayi tengah mengalami kembung.

4. Diare

Pada dasarnya keadaan bayi yang diare dipicu oleh infeksi yang diakibatkan oleh virus yang bernama Rotavirus. Biasanya si buah hati bisa terkena virus lewat dari makanan maupun minuman yang dikonsumsi. Untuk mengatasi gangguan ini, ibu harus memastikan bahwa bayi tidak kekurangan cairan tubuh supaya tidak menimbulkan kondisi dehidrasi.

5. Sembelit 

Keadaan bayi yang sembelit bisa menjadi pertanda jika kondisi sistem pencernaannya tengah tidak baik-baik saja. Yang sering dijumpai dari bayi yang mengalami sembelit terjadi ketika dalam masa pergantian asupan makanan yang diterima. Misalnya ketika ibu mulai mengganti ASI yang biasanya diberikan dengan makanan pendamping ASI dan lainnya.

Demikian ulasan mengenai 5 gangguan pada sistem pencernaan bayi yang perlu diwaspadai oleh para orang tua terutama ibu. Pasalnya usia bayi merupakan usia dimana kondisi organ pencernaan belum sempurna. Ditambah dengan belum mampunya bayi untuk mengekspresikan gangguan yang dialaminya sehingga membuat para orang tua harus pintar-pintar dalam memahami di buah hati.